Agostini Memberikan Tips Pintar Untuk Menghentikan Hegemoni Marc Marquez

Hegemoni Marc Marquez di kancah MotoGP seakan sangat sulit dipatahkan para pebalap lainnya. Pebalap Honda itu berhasil menggenggam enam gelar juara dunia sejak berkiprah di kelas para raja pada tahun 2013.

Satu-satunya kegagalan Marc Marquez menjadi juara dunia ialah di tahun 2015. Kala itu ia kalah bersaing dengan kompatriotnya dari Spanyol, Jorge Lorenzo, yang saat itu memperkuat tim Yamaha.

Namun, setelahnya dominasi pebalap berjuluk The Baby Alien itu makin sulit dibendung.

Dimulai dari Valentino Rossi yang menjadi rivalnya pada tahun 2016 juga tak kuasa menahan laju Marquez.

Berikutnya giliran pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, yang dibuat menjadi runner-up selama tiga musim berturut-turut di kancah MotoGP.

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez (kiri), dan rider Ducati, Andrea Dovizioso, merayakan keberhasilan meraih podium kedua dan ketiga MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Minggu (2/6/2019). [AFP/Tiziana Fabi]
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez (kiri), dan rider Ducati, Andrea Dovizioso, merayakan keberhasilan meraih podium kedua dan ketiga MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Minggu (2/6/2019). [AFP/Tiziana Fabi]

Kondisi ini pun membuat sejumlah tim berlomba-lomba untuk menciptakan motor yang lebih kompetitif demi mengakhiri hegemoni Marc Marquez pada MotoGP 2020.

Namun mampukah para tim itu benar-benar bisa mewujudkan misi tersebut?

Terkait hal ini, legenda MotoGP asal Italia, Giacomo Agostini, bahkan menyangsikannya. Ia justru memberikan tips jenaka untuk menghentikan dominasi Marquez di MotoGP.

Menurutnya, satu-satunya cara untuk mengalahkan Marc Marquez adalah dengan meminta izin kepada pebalap yang bersangkutan.

Max Biaggi (kiri) dan Giacomo Agostini tengah berbincang dalam babak kualifikasi MotoGP di sirkuit Mugello, Italia, 1 Juni 2013 [AFP/Giuseppe Cacace].
Max Biaggi (kiri) dan Giacomo Agostini tengah berbincang dalam babak kualifikasi MotoGP di sirkuit Mugello, Italia, 1 Juni 2013 [AFP/Giuseppe Cacace].

“Ducati terus bekerja keras. Tentu, mereka ingin menang. Begitu juga dengan Honda dan Yamaha, termasuk pula Suzuki,” kata Agostini dikutip dari Marca, Jumat (27/12/2019).

“Tapi hal terpenting adalah Anda harus bertanya kepada Marquez jika Ducati ingin menang. Anda harus minta izin kepada Marquez,” lanjutnya.

“Anda bisa saja membuat motor yang lebih cepat dan lebih berteknologi daripada Honda. Tapi, hampir mustahil mengalahkan mereka, karena Honda pabrikan terbesar di dunia, dan mereka juga memiliki pebalap terhebat saat ini,” pungkas juara dunia 15 kali tersebut.